Kamis, 27 Januari 2011

Keikhlasanku


Senang rasanya
Melihat dirimu bersamaku lagi
Namun,,, telah kuketahui
Bahwa engkau telah memiliki
Tambatan hati

Jika engkau telah memilikinya
Memiliki jantung hati
Remuk batin ini
Sedih hati ini
Hatiku sakit
Bagai teriris sembilu
Yang menyayat hati
Habis kikis
Segala cintaku telah terbang

Namun,,, kubuang semua rasa itu
Ku buang jauh-jauh
Aku berusaha tegar
Bila bertatap muka denganmu

Kini...
Aku pun mengerti
Cintaku bertepuk sebelah tangan dan aku yakin
Pilihanmu adalah yang terbaik untukmu

Aku juga akan bahagia
Bila melihat wajahmu berseri-seri
Aku akan sedih
Bila melihatmu bermuram durja

Telah kuikhlaskan
Semuanya untuk dirimu
Semoga engkau dan dirinya
Dapat menjalin kebahagiaan bersama
Hingga akhir hayat

Sabtu, 22 Januari 2011

Robot Kagetkan Kanselir

Kanselir Jerman Angela Merkel kaget ketika robot humanoid HRP-2-Promet secara tiba-tiba bergerak. Langkah robot ciptaan Yutaka Izubuchi dari Jepang ini menandai pembukaan Pameran Industri Hanover, Jerman, kemarin (21/4). Sebanyak 5040 perusahaan dari 59 negara berpameran di sana hingga 25 April. Di sana, penampilan robot bertinggi 154 cm dan berat 58 kg ini menggemaskan penonton. Dia bisa melenggang di jalan tak rata. Bahkan, bila jatuh tertelungkup, dia bisa bangun. Canggih memang, meski belum ada apa-apanya dibanding "kecanggihan" tubuh manusia.

ITAT-Tsu Mulai Syuting


   SURABAYA-Kian dekatnya babak penyisihan Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) wilayah regional IV (Jatim dan Indonesia Timur) Mei nanti membuat para peserta makin sibuk. Tim robot ITAT-Tsu dari kampus ITATS, misalnya. Kampus di Jalan Arif Rahman Hakim itu mulai mengambil video untuk diserahkan kepada panitia dan Ditjen Dikti Depdiknas.
   "Kami seminggu ini lembur terus, mulai siang hingga dini hari, untuk mempersiapkan semua. Pihak kampus juga meminta agar pengambilan gambar video robot benar-benar dilaksanakan serius," kata Firmandana Ardi, juru bicara tim ITAT-Tsu, kemarin. Senin (14/4), gambar harus rampung dan disetorkan ke panitia.
   Menurut Ardi, Rektor ITATS Hadi Setiawan juga menunjukkan perhatian ekstra dalam keikutsertaan kampusnya dalam ajang lomba robot bergengsi tersebu. Selain mengucurkan dana hingga Rp 60 juta, rektor memantau perkembangan robot. Maklum, ajang KRI tahun ini merupakan penampilan perdana ITATS.
   Selain ITATS, kampus Surabaya juga banyak yang bakal ikut berebut tiket ke Jakarta dalam ajang KRI dan KRCI nantinya. DI antaranya ITS, Unesa, Ubaya, Stikom, Unair, Universitas Hang Tuah, UK Petra, dan Universitas Widya Mandala.
   Endra Pitowarno, salah seorang juri nasional KRI, menyarankan agar para peserta kontes robot total dalam menggarap video. "Sebaiknya juga punya lapangan sendiri, minimal setengah lapangan standar," katanya kemarin. Lapangan itu cukup vital, karena juri dapat menilai kemampuan robot.

Kamis, 20 Januari 2011

ITS Habiskan Dana 100 Juta

   SURABAYA-Bisa jadi karena bertindak sebagai tuan rumah babak penyisian wilayah Regional IV (Jatim dan Indonesia Timur), ITS tidak ingin malu dalam menyongsong Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Mei nanti. Buktinya, untuk menghadapi even bergengsi tersebut, setidaknya ITS telah menguras dana hampir Rp100 juta.
   Dana sebesar itu digunakan untuk membuat robot-robot yang bakal ditarungkan dengan robot ciptaan kampus-kampus lain. Selain itu, untuk membuat lapangan sebagai arena sang robot. Satu lapangan KRI dan dua lapangan KRCI saja menghabiskan biaya sekitar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta. Luas lapangan KRI 14,5x13,5 meter, sedangkan KRCI (expert) 3 x 2,16 meter dan senior 2,48 x 2,48 meter.
   Rudy Dikairono, salah seorang pembina tim robot ITS, mengungkapkan bahwa rencananya, mulai hari ini dilakukan pengambilan gambar atau video. Menurut dia, ITS optimis bisa melewati tahap evaluasi video. Adapun target yang dipasang ITS saat ini adalah tampil baik di penyisihan regional pada 17 Mei nanti. Paling tidak, ITS harus masuk tiga besar. Bahkan, bila perlu berhasil menjadi juara tim.
   Seperti pernah diberitakan, kampus ITS paling banyak menyertakan robot di KRI-KRCI. Tampil di KRI di antaranya robot Koumori. Di KRCI ada expert swarm (Twin_Junior_03), expert single (TnT), senior beroda (az-wad), serta senior berkaki (Al_Fajry).
   Anggota Tim KRI ITS Gigih Adicita Wijaya mengatakan, tiga robot otomatis sudah bisa berjalan dengan baik. "Cuma, memang ada satu yang masih terus diperbaiki mekaniknya,"katanya. Untuk performa robot manual, dia sama sekali tak meragukan.
   Dalam uji coba di lapangan kemarin (10/4), gerakan robot otomatis memang sudah lincah. Namun, tim belum mau menunjukkan atraksi gendong-gendongan robot mengambil keju di tiang tertinggi.
   Sementara itu, Ketua I KRI-KRCI Regional IV Wiratno Argo Asmoro mengatakan,pertarungan di Regional  IV bakal sangat heboh dan ketat. Karena itu, setiap kampus hendaknya mempersiapkan secara optimal.

  

Rp 6,6 Triliun untuk Sebuah "Gundam"

    DENGAN teknologi yang semakin maju, rasanya mewujudkan robot ideal dalam anime maupun manga bukan lagi impian kosong. Robot - robot itu selalu digambarkan memiliki program super canggih dan persenjataan super modern. Kira-kira berapa ya biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah mesin perang tersebut? SciencePortal.jp, situs yang di kelola Japan Science Technology Agency  (JST), mencoba mengalkulasikan biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat robot setinggi 18 meter, yang mirip Gundam. Estimasi dibuat dengan asumsi robot hanya mapu berjalan, tak bisa terbang, dan tanpa senjata.
  Seperti dilaporkan PinkTentacle.com, robot tempur Morph-X itu menggunakan superkomputer keluaran IBM, Blue Gene. Tenaga penggeraknya adalah tujuh mesin turbin General Electric (GE) seperti yang digunakan helikopter Apache. Motor 400-kilowatt sebanyak 30 buah dipasang di bagian vital. Sebanyak 12 buah di tubuh bagian bawah, dua di torso, 14 di lengan, dan dua di leher. Bahan dasarnya
adalah aluminium, bukan logam Gundarium seperti dalam Gundam-series.
   Bila dibuat semirip mungkin dalam anime, berat total "Gundam" mencapai 43,4 ton. "Gundam" akan membebani tanah yang dipijaknya 1,2 hingga 1,4 kali berat aslinya saat berjalan atau berlari. Kecuali bagian bawahnya menyerupai piramida, "Gundam" potensial meruntuhkan tanah yang dipijaknya. Untuk mengatasinya, JST mebuat desain multikaki yang disebut Hallucigenia 01.
   Bagaimana dengan biayanya? Bodinya saja menelan biaya 8,775 miliar yen (sekitar Rp 737,1 miliar). "Otak"-nya harus ditebus dari IBM seharga 171 juta yen (sekitar Rp 14,364 miliar). Biaya terbesar adalah untuk turbin GE, yaitu 39,9 miliar yen (sekitar 3,35 triliun).
   Sedangkan untuk motor dan drivernya, biaya yang dibutuhkan adalah 1,68 miliar yen (sekitar Rp 141,12 miliar). Pembuatan sensornya membutuhkan dana 100 juta yen (sekitar Rp 8,4 miliar) dan kokpit sebesar 50 juta yen (sekitar Rp 4,2 miliar). Untuk gear reduction, dana yang harus disiapkan adalah 2,52 miliar yen (sekitar Rp 211,68 miliar). Ini belum termasuk biaya produksi 26,325 miliar yen (sekitar Rp 2,21 triliun).
   Total biaya untuk merakit "Gundam" ini mencapai79,521 miliar yen (sekitar Rp 6,6 triliun). Bandingkan dengan harga pesawat F-22 milik Amerika Serikat yang "hanya" USD 187 juta (sekitar Rp 1,757 triliun). Harga "Gundam" hanya bisa disaingi pesawat penghancur Arleigh Burke senilai USD 800 juta (sekitar Rp 7,52 triliun).
   Perlu diingat, biaya tadi hanya untuk "Gundam" polos alias tanpa senjata. Bila biaya untuk weaponry juga dimasukkan, kemungkinan digit angka di atas bertambah. Well, dengan biaya sedemikian besar, masih adakah pihak yang tertarik merealisasikan Gundam dan robot dalam anime lainnya?

Menunggu Angin Lalu

Karya: Ade Linda A.F.

Di seberang jalan itu...
Seorang gadis berdiri
Menatap hamparan luas
Tetes air mata
Mulai menggenangi wajahnya


Dia meratapi asibnya seorang diri
Belahan jiwanya telah pergi
Meninggalkan dirinya sendiri
Di kehidupan yang sementara ini

Dalam benaknya
Ia sungguh berduka
Hidupnya kini sunyi kelam
Seluruh raga dan jiwa kini telah lenyap

Cintanya yang tulus dan suci
Takkan berpaling
Cintanya sungguh abadi

Ia bersedia mengarungi samudra
Ia sanggup mendaki gunung
yang tinggi menjulang
Ia bersedia melakukan segalanya
Demi seseorang yang dicintainya

Ia berharap cintanya kembali
Menemui dirinya
Yang hidup sebatang kara
Di dunia fana ini

Namun semua itu takkan terjadi
Apakah ia akan terus menunggu di seberang jalan
dan berdiri menatap hamparan yang luas???
Kisahnya bagai menunggu angin lalu (menunggu hal yang sia-sia)

Harapan Hampa

Karya: Ade Linda A.F

Perlahan...
Angin malam menghampirinya
Sehelai kain hitam menyelimuti ditubuhnya
Menyibak rerumputan basah

Hamparan ilalang
Mulai bergoyang
Menari seirama
Senada dan serima

Hitam kemilau rambutnya
Panjang terjurai
Sinar dewi malam menerpa

Bibir merah delima merekah
Kulit pucat pasi
Badan sehalus marmer

Matanya yang sayup
Menatap dewi malam
Menampakkan hidup yang redup
Di tengah harapan yang hampa

Dia menyimpan kenangan indah
Dalam kotak penuh cinta
Berharap cintanya kan kembali
Dan terukir abadi

Dia kan menantinya
Menanti jantung hatinya
Namun tak pernah bersua dengannya
Hingga berakhir nafasnya

Selasa, 18 Januari 2011

Penantian yang Tertunda

Karya: ADE LINDA A.F.
Senja....
Lembayung senja di bulan Desember
Mengingatkan daku tentangnya
Ia tak pernah mengerti
Tentang perasaanku

Walau begitu
Ku selalu menanti perasaannya

Kita selalu bertemu di bulan itu
Namun, entah....
Di senja yang ke-13 itu
Engkau tak ada di hadapanku

Di bulan Desember
Aku selalu ke sana
Mungkin.....
Melihat engkau kembali

Di tempat itu
Angkasa hitam mulai tampak
Rintik-rintik air
Mulai berjatuhan
Angin dingin memelukku rapat

Aku tetap bertahan di sini
Menantimu di hatiku